Bali Menolak Disebut Overtourism
时间:2025-06-07 04:24:05 出处:综合阅读(143)
Bali belakangan menjadi sorotan luar negeri, karena dianggap destinasi wisata yang sudah overtourism. Tapi, anggapan itu dibantah oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun.
CNNdan Channel News Asia(CNA) menyoroti perubahan Bali yang khususnya dalam perkembangan pariwisata. CNNmemasukkan Bali sebagai salah satu destinasi dengan overtourism terburuk pada 2023, sedangkan CNA menilai suasana di Pulau Dewata sekarang tak lagi santai dan tenang.
Selama libur Lebaran 2024, angka kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara membludak. Tercatat dalam periode 3 April hingga 13 April 2024, Bali kedatangan total 371.053 wisatawan, di mana 171.626 wisatawan domestik dan 199.427 wisatawan mancanegara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jika dilihat kunjungan domestik itu luar biasa sekali kedatangannya saat libur Lebaran kemarin," ucap Pemayun.
Kendati lebih dari 300 ribu wisatawan mengunjungi Bali, Pemayun berpendapat Bali belum mengalami overtourism. Sebab, apabila dilihat dari jumlah kamar yang tersedia dan jumlah daerah tujuan wisata, masih bisa mengakomodir kunjungan wisatawan.
"Kita tidak mengatakan Bali itu overtourism. Jika dilihat dari data jumlah kamar yang tersedia masih mengakomodir kunjungan wisata. Hanya persoalannya di jalan saja, agar tidak terjadi kemacetan," ungkap Pemayun, seperti dikutip dari Detik.
Overtourismbisa dinilai sebagai "overcrowding" atau kondisi kepadatan wisatawan yang berlebihan pada sebuah destinasi pariwisata, hingga mempengaruhi kualitas hidup penduduk setempat.
Dia menuturkan, status Bali sebagai salah satu destinasi populer membuat Pulau Dewata mesti selalu siap menyambut kedatangan wisatawan. Apalagi saat momen libur panjang.
"Bali harus selalu siap, karena sebagai destinasi wisata dunia tidak mengenal waktu. Bali harus siap setiap saat, apa pun eventnya. Namun saat ada hari khusus harus lebih siap," ujarnya.
Lihat Juga :![]() |
Pemayun mengaku Dinas Pariwisata Provinsi Bali rutin mengimbau para pengelola daerah tujuan wisata untuk selalu melakukan pengawasan terhadap fasilitas penunjang daerah tujuan wisata, bukan hanya saat libur Lebaran atau libur panjang.
"Pengelola harus selalu siap dan melakukan pengawasan demi memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung," katanya.
(wiw)上一篇: PDI Perjuangan akan Bahas Strategi Pemenangan Pemilu 2024 di Rakernas Ke
下一篇: 5 Manfaat Ajaib Kopi Biji Kurma, Alternatif Kopi yang Lebih Sehat
猜你喜欢
- 3 Cara Pilih Kursi Kereta Api agar Tak Hadap Mundur
- KPK Cecar Kepala Bapeda Soal Upah Pungut Pegawai di Lingkungan Pemkot Semarang
- Uskup Agung Jakarta Minta Natal Berlangsung Aman
- Orang dengan Kondisi Ini Tak Disarankan Makan Udang
- Waduh! Kasus TPPO di NTT Sudah Darurat, Dari 1900 Jenazah Sejak 2020
- Karyawan Polo Ralph Lauren Indonesia dan PT Manggala Putra Perkasa Masih Tuntut Keadilan di Depan MA
- Ahok Pelajari Penyebab Banjir di Kalisari Sejak Enam Bulan Lalu
- Lirik Ekosistem Stablecoin, Korea Selatan Pertimbangkan Hubungkan Token Deposito ke Blockchain
- Polisi Sebut Berkas Mario Dandy Dilimpahkan, Diharapkan Segera P21