Dari Ijen ke Dunia, Perhutani Bikin Kopi Desa Naik Kelas
时间:2025-06-05 23:42:27 出处:探索阅读(143)
Sejalan dengan Asta Cita keenam Presiden Prabowo Subianto untuk “Membangun dari Desa dan dari Bawah”, Perum Perhutani melalui Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara terus menggulirkan program kemitraan berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK) demi memperkuat ekonomi desa dan menjaga kelestarian hutan.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara BUMN, masyarakat desa hutan, dan UMKM lokal untuk menciptakan nilai tambah berkelanjutan dari sektor agroforestri. Dalam upaya meninjau langsung dampak inisiatif tersebut, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengunjungi demplot PMO Kopi & Kakao Nusantara Perhutani di Petak 83F, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blawan, KPH Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (4/6/2025).
Turut mendampingi kunjungan tersebut antara lain Plt. Direktur Utama Perhutani Natalas Anis Harjanto, Asisten Deputi Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Faturrohman, serta jajaran pimpinan PTPN III dan IV.
Baca Juga: Kopi Arabika Indonesia Kian Diminati Dunia, PTPN IV PalmCo Catat Ekspor 127 Ton Kuartal I-2025
Dalam kunjungannya, Wamen BUMN meninjau kebun kopi yang dikelola bersama 40 petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dengan total luasan lahan kemitraan mencapai 18,06 hektare. Dari total tersebut, sekitar 14,06 hektare telah ditanami kopi sejak 2019.
“Kami yakin kopi Ijen ini punya kualitas ekspor. Dengan lahan luas milik Perhutani, masyarakat bisa menanam kopi, dibina oleh PTPN, dan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi,” ujar Kartika.
PMO Kopi & Kakao Nusantara merupakan model kemitraan terintegrasi yang melibatkan para petani penggarap, Kelompok Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP), Kelompok Kemitraan Produktif (KKPP), serta pendamping dari sektor privat dan penyedia sarana produksi pertanian. Proses transaksi dan pembiayaan difasilitasi secara digital melalui aplikasi Socioforest untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
Baca Juga: PM Tiongkok Sebut Kopi dan Sarang Burung Walet Indonesia Laris Manis di China
Plt. Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menyatakan bahwa program ini menjadi bagian dari upaya besar Perhutani dalam membangun ekosistem ekonomi lokal tanpa mengabaikan kelestarian hutan.
“Dengan pendekatan agroforestri berbasis kemitraan, kami ingin memastikan manfaat ekonomi yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat desa hutan,” ujarnya.
Selain mengunjungi lahan budidaya, rombongan juga meninjau produk-produk kopi unggulan hasil binaan LMDH di wilayah Bondowoso, yang diproyeksikan mampu masuk pasar ekspor dan ritel nasional.
Inisiatif ini juga merupakan implementasi arahan Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan program kemitraan kehutanan agar mampu mengangkat produktivitas pertanian masyarakat desa sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi dari akar rumput.
上一篇: Properti Bangkit! Laba Summarecon Tembus Rp1,8 Triliun
下一篇: Wapres Bersyukur Banyak Masyarakat Non Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal
猜你喜欢
- Bingung Turunkan BB? Ini 6 Cara Memulai Diet buat Pemula
- 服装设计留学要准备什么?
- 30 Saksi Penistaan Agama Panji Gumilang Diperiksa Polri
- Relawan Anies Baswedan Perkenalkan Rumah Harmoni, Ini Filosofinya
- Doa Pengusir Cicak dan Hukum Membunuhnya Menurut Islam
- Polisikan Developer Angel Token, Angel Lelga: Saya Sebagai Brand Ambassador Tak Dibayar Sama Sekali
- Tiga Hari Setelah Idul Adha, Ini Larangan dan Amalan Hari Tasyrik
- Berapa Lama Kita Bisa Terjaga Tanpa Tidur?
- Jakarta Jadi Kota Destinasi Wisata Paling Stressful di Dunia