首页 > 时尚
Kata Dokter soal Puasa 120 Jam ala Ashanty, Bermanfaat atau Bahaya?
发布日期:2025-06-01 17:45:17
浏览次数:337
Daftar Isi
  • Bisa berbahaya
    • 1. Penurunan berat badan
    • 2. Penurunan metabolisme tubuh
    • 3. Efek rebound berat badan
    • 4. Risiko penyakit lambung
Jakarta,quickq破解版安卓 CNN Indonesia--

Aktris dan penyanyi Ashanty mengaku menjalani prolonged fastingselama total lima hari atau 120 jam. Dalam kurun waktu itu, ia hanya mengonsumsi air putih, air garam, teh, dan kopitanpa kalori.

Kata Dokter soal Puasa 120 Jam ala Ashanty, Bermanfaat atau Bahaya?

Bukan untuk menurunkan berat badan, metode ini dilakukan Ashanty untuk menjaga kesehatan tubuh agar otaknya lebih maksimal jelang ujian proposal disertasi S3-nya.

Tapi, apa benar puasa lebih dari 100 jam memang bermanfaat untuk kesehatan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Apa Sih Water Fasting atau Diet Air? Ini Manfaat dan Bahayanya
  • Boleh Saja Minum Kopi saat Puasa Intermiten, Tapi Perhatikan Hal Ini
  • Bukan Hanya Ibadah, Puasa Ternyata Bisa Bikin Panjang Umur

"Bahkan secara medis pun terbukti daripada puasa 100 jam lebih, akan lebih baik jika memperhatikan asupan makanan yang bisa dilakukan seumur hidup," kata Jessica saat ditemui usai menghadiri acara Kolaborasi Strategis Bethsaida Healthcare dengan IHH, GAH & Indo Medivac di Bethsaida Hospital, Gading Serpong, Tangerang, Selasa (29/4).

Puasa dalam waktu lebih dari 100 jam tentu bukan tanpa risiko. Apalagi, tubuh manusia juga tetap membutuhkan asupan makanan yang cukup setiap hari.

"Sudah pasti bagi kita [puasa 120 jam] bukan hal yang bagus, manusia itu kebutuhan makan itu harus tercukupi," jelas Jessica.

Bisa berbahaya

Jessica juga memperingatkan bahwa puasa ekstrem bisa berbahaya, terutama bagi individu yang memiliki masalah kesehatan tertentu.

"Kalau pada pasien yang punya kencing manis atau riwayat sakit jantung, itu tidak disarankan. Karena metabolismenya sudah terganggu, puasa segitu lama justru bisa memperburuk kondisi," katanya.

Alih-alih melakukan puasa ekstrem, Jessica lebih merekomendasikan pola makan sehat. Tetap makan tiga kali sehari dengan komposisi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat.

Intermittent Fasting Weight Loss dieting conceptIlustrasi. Puasa selama lebih dari 100 jam seperti yang dilakukan Ashanty berisiko untuk kelompok tertentu. (iStockphoto/clubfoto)

Senada dengan Jessica, dokter spesialis gizi Johanes Chandrawinata secara tegas menyatakan bahwa puasa 100 jam tanpa makan apa pun tidak baik untuk kesehatan.

"Puasa tidak makan apa pun dan hanya minum air putih saja tentu mengurangi asupan kalori hingga 0, karena air putih bebas kalori," jelas Johanes.

Johanes pun merinci berbagai risiko serius dari prolonged fasting selama lebih dari 100 jam.

1. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan memang akan terjadi setelah berpuasa selama 100 jam lebih. Namun, bukan hanya lemak yang berkurang, tapi juga massa otot.

"Terjadi penurunan berat badan dengan penurunan massa lemak dan otot, juga terjadi defisiensi berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia," tegasnya.

Lihat Juga :
Cara Mudah Lakukan Diet Intermittent Fasting 16:8

2. Penurunan metabolisme tubuh

Tubuh merespons puasa 100 jam dengan cara menurunkan tingkat metabolisme secara drastis. Hal ini dapat mempercepat kenaikan berat badan setelah puasa selesai.

3. Efek rebound berat badan

Setelah puasa berakhir, nafsu makan meningkat, rasa kenyang menurun, sehingga berat badan cepat kembali naik bahkan bisa melampaui berat badan semula.

4. Risiko penyakit lambung

Puasa 100 jam juga buruk bagi penderita penyakit lambung akut dan kronis karena dapat memperburuk gejala.



(tis/asr)
上一篇:Awal Juni 2025, Harga Emas Antam Tampak Betah di Level Rp1.888.000 per Gram
下一篇:Menyambut Bus Listrik di Jalur Transjakarta
相关文章