Survei: 41 Persen Pria Jepang Usia 30
Sudah bukan rahasia lagi kalau generasi muda di Jepangtak mau menikah. Jangankan menikah, beberapa orang di berbagai rentang usia bahkan ada yang belum pernah pacaran.
Recruit Bridal Research Institute, divisi penelitian dari sebuah perusahaan sumber daya manusia bernama Recruit, melakukan survei soal lanskap kencan di Jepang.
Data tersebut menunjukkan bahwa hubungan percintaan menjadi semakin sepi bagi kaum muda lajang di Jepang pada 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi, 34,1 persen mengatakan bahwa mereka tidak hanya sedang tidak menjalin hubungan, tetapi mereka juga belum pernah mempunyai pacar.
Faktanya, Recruit juga mengatakan bahwa kedua angka tersebut adalah yang tertinggi dalam survei mereka.
Dari demografi peserta, pria dan wanita muda cenderung tidak memiliki pengalaman menjalin hubungan romantis yang stabil.
Sekitar 46 persen pria berusia 20-an mengatakan mereka belum pernah punya pacar, dan 29,8 persen wanita berusia 20-an menjawab bahwa mereka belum pernah pacaran. Angka ini juga merupakan angka tertinggi dalam survei ini, dengan persentase pria berusia 20-an melonjak 11,8 persen sejak terakhir kali survei diadakan, dan persentase pria yang memiliki pacar turun 12,2 persen.
Survei tersebut juga menemukan peningkatan yang cukup besar dalam jumlah pria berusia 30an yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah punya pacar.
Lihat Juga :![]() |
Pria usia 30-an yang belum pernah punya pacar naik 5,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 41,2 persen. Sedangkan perempuan 30-an yang belum pernah punya pacar naik menjadi 2,3 persen menjadi 25,3 persen.
Bagaimana dengan orang yang sudah berusia 40 tahun?
Pria berusia 40-an yang belum pernah pacaran turun 4,2 persen menjadi 22,9 persen. Sedangkan perempuan 40 tahunan yang belum pernah pacaran jumlahnya turun 6,6 persen menjadi 26,5 persen.
(chs)(责任编辑:焦点)
- Daftar Rute Penerbangan Tersibuk di Dunia, Ada Jakarta
- 5 Tanaman yang Mengundang Ular, Jangan Ditanam di Rumah Kamu
- Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei: Sejarah hingga Jejak Awal Organisasi Boedi Oetomo!
- Alasan Habiburokhman Mau Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Tersangka Meme Jokowi
- FOTO: Bakar Kenangan Buruk Jelang Tahun Baru di Time Square New York
- Penjelasan Menkes soal Risiko Kematian Pemilik Ukuran Celana 33
- Tolak Penggusuran, Massa Demo di Balai Kota DKI: Tolong Keluarkan Alat Berat di Kebon Sayur!
- BPOM Terlibat dalam Penanganan Keracunan MBG, Apa yang Dilakukan?
- Meski Ramai #KaburAjaDulu, Muzani: Warga Indonesia Pasti Kembali karena Cinta Tanah Air
- LBH Jakarta Kritik Rencana Pramono Pasang CCTV di Permukiman: Hak Privasi Warga Terancam
- Di Balik Cepatnya Penunjukan Paus Leo XIV, KWI: Cerminan Paus Fransiskus
- Jalur Mandiri IPB 2025 Dibuka, Cek Persyaratan, Materi Ujian, Tanggal Penting Pendaftaran
- 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Dikritik, Ini Kata Mendikdasmen
- Personel Kepolisian Sisir Bandara Soetta, Cegah Aksi Premanisme dalam Operasi Berantas Jaya 2025
- Bule Polandia Minta Maaf usai Berjemur Pakai Bikini di Kuil Thailand
- 5 Tanaman yang Mengundang Ular, Jangan Ditanam di Rumah Kamu
- Arus Balik Libur Waisak Tembus 196 Ribu Kendaraan, Jalur Timur Paling Padat
- Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam
- Retreat Kepala Daerah Terpilih Tak Bebani Anggaran, Wamensesneg: Harinya Berkurang Jadi 7 Hari
- Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti